tag:blogger.com,1999:blog-26889237664419282024-03-13T14:46:15.384-07:00لا إله إلا الله ukhtifr.wordpress.comUnknownnoreply@blogger.comBlogger1331125tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-87549442037490227242020-07-24T18:10:00.001-07:002020-07-24T18:10:23.078-07:00VIRTUAL TOUR LAB. KULTUR JARINGAN PT. DAFA TEKNOAGRO MANDIRI<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/EKzAEnAmTBA" width="480"></iframe>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-29868317550005518192019-09-03T17:39:00.002-07:002019-09-03T17:39:57.213-07:00Feqeh Janaez<a href="https://www.facebook.com/Bashiryandu/videos/688513098294575/UzpfSTE0NDU5NzAwNTczNTc3NjoxMDk1NDI1OTg3MzE5NTM1/" target="_blank"><b><span style="font-size: x-large;">Feqeh Janaez</span></b></a><br />
<br />
Please visit this linkUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-33169846556957052622018-12-13T17:08:00.001-08:002018-12-13T17:08:54.441-08:00New Muslim World Conference 2018 | <div style="text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/x9RnpbsYsVM" width="480"></iframe></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; text-align: left;">The first NEW MUSLIM WORLD CONFERENCE launches Dec 23rd, 2018 in UK. Organised by UK Islamic Mission and Halis Media, the event will feature powerful speeches, inspiring nasheeds, the world acclaimed documentary film FREEDOM, an award ceremony and much more. For more info, visit </span><a href="http://www.nmwconference.com/" rel="nofollow" style="background-color: white; border: 0px; color: #c83746; font-family: Tahoma, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;">http://www.nmwconference.com</a></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-25179277219469079722018-08-02T21:13:00.002-07:002018-08-02T21:13:26.115-07:00Apa hukum ziarah kuburan orang-orang saleh ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-jss6tM7za00/W2PWSave3MI/AAAAAAAAJ_M/4RLIuQfsC8ckTcfpWVOPeIQNaYZ1PTnrwCLcBGAs/s1600/large%2B%25284%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="494" data-original-width="500" height="316" src="https://1.bp.blogspot.com/-jss6tM7za00/W2PWSave3MI/AAAAAAAAJ_M/4RLIuQfsC8ckTcfpWVOPeIQNaYZ1PTnrwCLcBGAs/s320/large%2B%25284%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="color: red;"><br /></span>
<span style="color: red;">Ziarah Kuburan Orang-orang Saleh serta Menyembelih Hewan dan Berdoa kepada Mereka</span><br />
<br />
Pertanyaan Kedua dari Fatwa Nomor (4297):<br />
(Nomor bagian 1; Halaman 434)<br />
<br />
<b>Pertanyaan 2:</b> Apa hukum ziarah kuburan orang-orang saleh di mana seseorang pergi ke kuburan orang saleh disertai dengan keluarga dan kerabatnya termasuk di antara mereka terdapat para wanita dengan membawa kambing untuk disembelih di dekat kuburan.<br />
<br />
Kemudian mereka menghidangkan makanan dan mereka pun makan dan minum serta berdiam di kuburan ini sehari atau setengah hari, dan terkadang sampai pagi, padahal kuburan ini terletak jauh dari rumah, kurang lebih sekitar 20 km. Usai ziarah, mereka membawa sebagian daging ke teman-teman atau kerabat-kerabat mereka di tempat lain.<br />
<br />
Mereka beranggapan bahwa daging ini sebagai hadiah atau sedekah. Sebagaimana diketahui, mereka menyebut nama Allah ketika menyembelih hewan tersebut dan kami mendengar dari sebagian orang-orang mengatakan bahwasanya daging tersebut persis seperti daging babi, yakni hukumnya haram menurut syari`at, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman: <br />
<br />
Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sedangkan perjalanan ini dari awal sampai akhir tidaklah dimaksudkan melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berziarah ke kuburan orang saleh ini, berdoa di sisinya, serta meminta berkah dan bertawasul dengannya kepada Allah. Jika ada dua orang bertikai mereka bersumpah di atas kuburan orang saleh ini.<br />
<br />
Di samping itu mereka juga mengadakan berbagai ritual maulid setiap tahun di kuburan orang saleh ini. Dan sudah menjadi adat kami apabila salah seorang dari kami sakit, ia pergi ke kuburan orang-orang saleh, dan apabila salah seorang dari kami kesurupan atau terkena penyakit keras, maka kerabat-kerabatnya pergi bersamanya ke kuburan orang saleh. Terkadang ia sembuh dari penyakitnya atau lepas dari kesurupan dengan sebab ziarah ke kuburan orang saleh tersebut. Apa pandangan Islam tentang hal itu? Mohon Anda menjelaskannya kepada kami.<br />
<br />
Jawaban:<br />
<br />
<b>Pertama: </b>Tidak boleh bersusah-payah mengadakan perjalanan untuk ziarah kubur, berdasarkan sabda Nabi Muhammad `Alaihi ash Shalatu wa as Salam: Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh kecuali menuju tiga masjid:<br />
<span style="color: red;">- Masjidku ini (Masjid Nabawi), dan </span><br />
<span style="color: red;">- Masjid Haram , dan</span><br />
<span style="color: red;">- Masjid Aqsha </span><br />
<br />
<b>Kedua:</b> Ziarah kubur disyariatkan bagi kaum pria bukan wanita jika masih di daerah itu - yakni tanpa bersusah payah melakukan perjalanan - dengan tujuan untuk mengambil pelajaran dan berdoa bagi mereka jika mereka kaum Muslimin, berdasarkan sabda Nabi Muhammad `Alaihi ash Shalatu wa as Salam: Aku dahulu melarang kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang lakukanlah ziarah karena hal itu mengingatkan kalian terhadap akhirat<br />
(Nomor bagian 1; Halaman 435)<br />
<br />
Juga demi meneladani Nabi Shalawatullah wa Salamuhu `Alaihi saat berziarah kepada kaum Muslimin yang dikebumikan di pemakaman al-Baqi` dan para syuhada' di Uhud dengan memberi salam serta mendoakan mereka.<br />
<br />
<b>Ketiga: </b>Berdoa kepada orang-orang mati, meminta bantuan atau pertolongan kepada mereka, menyembelih untuk mereka, berkeyakinan bahwa mereka bisa memberikan manfaat atau menolak bahaya, menyembuhkan penyakit, mengembalikan orang hilang dan yang semisalnya merupakan syirik besar yang dapat mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.<br />
<br />
<b>Keempat:</b> Penyembelihan untuk Allah yang dilakukan di kuburan untuk mendapatkan berkah ahli kubur, berdoa di kuburan, berlama-lama tinggal di kuburan, berharap mendapat berkah ahli kubur, bertawasul dengan kemuliaan atau hak mereka dan semisalnya adalah bid`ah, bahkan merupakan bagian dari sarana-sarana syirik besar. Oleh karenanya haram melakukannya dan wajib memberikan nasehat kepada orang yang melakukannya.<br />
<br />
<b>Kelima:</b> Adapun sembelihan di kuburan untuk mendapat berkah ahli kubur, maka hal itu termasuk mungkar dan bid`ah, serta tidak boleh memakannya. Hal itu dalam rangka membasmi kesyirikan dan sarana-sarananya, serta menutup semua perantaranya. Apabila sembelihan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada ahli kubur, maka hal itu menjadi syirik besar kepada Allah meskipun dalam menyembelihnya disebut nama Allah, karena amalan hati lebih kuat daripada amalan lisan dan hal itu merupakan pondasi dalam segala ibadah.<br />
(Nomor bagian 1; Halaman 436)<br />
<br />
<b>Keenam:</b> Adapun kesembuhan yang terjadi kepada sebagian orang sakit atau kesurupan yang datang ke kuburan, maka hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk membolehkan perbuatan ini, karena kesembuhan tersebut terjadi bertepatan dengan takdir Allah `Azza wa Jalla sehingga orang-orang bodoh menyangka bahwa kesembuhan itu disebabkan oleh orang saleh ahli kubur tersebut. Dan karena para pemuja berhala dan jin terkadang sebagian kebutuhan-kebutuhan mereka dipenuhi oleh setan, dan hal itu bukan merupakan dalil akan bolehnya perbuatan mereka. Bahkan perbuatan mereka itu termasuk syirik kepada Allah meski kebutuhan-kebutuhan mereka terpenuhi, karena setan-setan itu memperdaya mereka agar mereka tetap dalam kesyirikan. Dan karena kesembuhan tersebut bisa jadi bertepatan dengan takdir Allah.<br />
<br />
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.<br />
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa<br />
Anggota<span style="white-space: pre;"> </span>Ketua<br />
Abdullah bin Qu'ud<span style="white-space: pre;"> </span>Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz<br />
<br />
http://alifta.net/Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-19439335434078206852018-08-02T20:51:00.000-07:002018-08-02T20:51:18.419-07:00Barak Allahu Feekum.. :)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-FtlND84j1AM/W2PQ_md0YZI/AAAAAAAAJ_A/HTC9fG8G_vcX3WHUvdve4fNHV9eFouiUACLcBGAs/s1600/tumblr_om41ai56DP1snc8x8o1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="540" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-FtlND84j1AM/W2PQ_md0YZI/AAAAAAAAJ_A/HTC9fG8G_vcX3WHUvdve4fNHV9eFouiUACLcBGAs/s320/tumblr_om41ai56DP1snc8x8o1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Bismillah..<br />
<br />
Dear readers, Thank for the Visit, I'm sorry for the late post, will update soon in sha Allah<br />
<br />
I love you all for the sake of Allah<br />
<br />
Barak Allahu feekum<br />
<br />
<br />
urs Sister in Deen<br />
<br />
Ukhti _fr ^__^Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-1071902942603535142016-04-20T20:41:00.000-07:002016-04-20T20:41:20.366-07:00Membaca Al-Quran untuk orang sakit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-RZ3NVmJsabc/VxhL1ElzGKI/AAAAAAAAJlk/oeticK-ZtW8wBuChzMVfExBYNv6Yek3VwCLcB/s1600/12472730_1168740609816882_2077324195334105275_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-RZ3NVmJsabc/VxhL1ElzGKI/AAAAAAAAJlk/oeticK-ZtW8wBuChzMVfExBYNv6Yek3VwCLcB/s320/12472730_1168740609816882_2077324195334105275_n.jpg" width="213" /></a></div>
<span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">Pertanyaan Keempat dari Fatwa Nomor (</span><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">4086</span><span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">):</span><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<b style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">Pertanyaan 4: Apakah boleh membaca Al-Quran untuk orang sakit dengan niat karena Allah Ta'ala atau karena bayaran?</b><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Jawaban 4: </span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Jika maksudnya adalah meruqyah <b>(mengobati) orang sakit dengan Al-Quran maka itu hukumnya boleh</b>, bahkan dianjurkan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam: <img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H2.GIF" style="cursor: auto;" /><a href="https://www.blogger.com/null" name="Barangsiapadiantarakaliansanggupmemberimanfaatkepadasaudaranya,makahendaknyaiamelakukannya" style="color: blue; cursor: auto;"></a><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="color: blue; font-size: 10pt;"> Barangsiapa diantara kalian sanggup memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaknya ia melakukannya</span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H1.GIF" style="cursor: auto;" /> Juga karena beliau dan para sahabat radhiyallahu 'anhum melakukan hal itu. </span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><b>Sebaiknya ruqyah tersebut dilakukan tanpa memungut bayaran</b>, meskipun memungut bayaran diperbolehkan karena ada dalil dari Sunnah yang membolehkan hal itu. </span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Jika maksudnya adalah menjadikan pahala meruqyah tersebut untuk orang yang sakit, maka hal itu tidak boleh dilakukan, karena tidak ada dalilnya dalam syariat. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:</span></span><br />
<table id="TableHideOrDisplay" name="TableHideOrDisplay"><tbody>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
<tr><td><b><span id="openArrow" name="openArrow" style="color: green; font-family: tahoma;">(</span></b><span id="PARTID" name="PARTID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Nomor bagian 1</b></span><span id="smallquot" name="smallquot" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>; </b></span><span id="PAGEID" name="PAGEID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Halaman 251</b></span><span id="closeArrow" name="closeArrow" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>)</b></span><span id="P251"></span></td></tr>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H2.GIF" style="cursor: auto;" /><a href="https://www.blogger.com/null" name="Barangsiapamengada-adakandalamurusan(agama)kamiiniyangbukanberasaldariurusanagamakami,makaperkaraitutertolak." style="color: blue; cursor: auto;"></a><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="color: blue; font-size: 10pt;"> Barangsiapa mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal dari urusan agama kami, maka perkara itu tertolak.</span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H1.GIF" style="cursor: auto;" /> Muttafaq 'Alaih.</span></span><br />
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.</span></span><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa</center>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Wakil Ketua Komite</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Ketua</td></tr>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinQuud" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Qu'ud</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinGhadyan" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Ghadyan</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdurrazzaqAfifi" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdurrazzaq `Afifi</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdulAzizbinBaz" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz</a></span></span></td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-71779850790865681792016-02-21T18:29:00.001-08:002016-02-21T18:29:28.732-08:00Sepuluh Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-H6pdahyUHIA/VspygKmyo6I/AAAAAAAAJlE/VIGwmyvwcXE/s1600/tumblr_nz6yc11TB91rm52gmo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-H6pdahyUHIA/VspygKmyo6I/AAAAAAAAJlE/VIGwmyvwcXE/s320/tumblr_nz6yc11TB91rm52gmo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Siapakah Sepuluh Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga?</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Siapakah sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga ?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div id="separator" style="background-image: url("../images/separator.jpg"); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<div style="line-height: 25.6px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Sepuluh orang yang dijamin masuk surga adalah para sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin ‘Auf ia berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ (رواه الترمذي 3680)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
</div>
<ol>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Abu Bakr di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Umar di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Utsman di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Ali di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Thalhah di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Zubair di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Abdurrahman bin Auf di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Sa’d di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Sa’id di surga, </span></li>
<li><span style="line-height: 25.6px;">Abu ‘Ubaidah bin Jarrah di surga”.</span></li>
</ol>
<br />
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
(HR, Tirmidzi: 3680)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Sa’d adalah Ibnu Abi Waqqas, dan sa’id adalah Sa’id bin Zaid. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Selain mereka juga ada beberapa sahabat yang dijamin masuk surga, seperti Khodijah binti Khuwailid, Abdullah bin Salam, Ukasyah bin Muhshin, dan lain-lain. Akan tetapi sepuluh yang pertama tadi dinamakan “sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga” karena kabar gembira tersebut berada pada satu hadits.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Wallahu a’lam.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Syekh Muhammad Shaleh al Munajjid</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-46142530274278543082016-02-21T18:27:00.000-08:002016-02-21T18:27:38.426-08:00Mendengarkan Cuplikan Musik Disela-sela Berita Atau Program Dokumenter ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-FcW7lGm0hpQ/VspyEctjXKI/AAAAAAAAJlA/WLU2PsOKjhw/s1600/tumblr_o29ly8lHB01sadhevo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-FcW7lGm0hpQ/VspyEctjXKI/AAAAAAAAJlA/WLU2PsOKjhw/s320/tumblr_o29ly8lHB01sadhevo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Hukum Mendengarkan Cuplikan Musik Disela-sela Berita Atau Program Dokumenter</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Saya telah melihat fatwa no. 91142 dan pertanyaanku adalah apakah dibolehkan menggunakan musik dalam acara radio atau televisi sebagai cuplikan atau latar belakang untuk program documenter. </div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Perlu diketahui bahwa saya – sebagai contoh- tidak memperhatikannya ketika menyaksikan program semacam ini? Apakah termasuk mendengarkan musik jika tidak sengaja mendengarkannya?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div id="separator" style="background-image: url("../images/separator.jpg"); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<div style="line-height: 25.6px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Pertama:</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Telah dibahas tentang musik, pengharaman dan pendapat para ulama. Hal itu ada dalam jawaban soal no. <a href="http://islamqa.info/id/5011" style="color: black; line-height: 25.6px; text-decoration: none;">5011</a>.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Kedua:</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Para ulama membedakan antara mendengar (selintas) dengan sengaja mendengarkan. Akan tetapi apa yang anda tanyakan tidak masuk dalam pembedaan ini. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Dari Nafi’ pembantu Ibnu Umar berkata:</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَوَضَعَ إِصْبَعَيْهِ فِى أُذُنَيْهِ وَعَدَلَ رَاحِلَتَهُ عَنِ الطَّرِيقِ وَهُوَ يَقُولُ : يَا نَافِعُ أَتَسْمَعُ ؟ فَأَقُولُ : نَعَمْ ، قَالَ : فَيَمْضِى حَتَّى قُلْتُ : لاَ ، قَالَ : فَوَضَعَ يَدَيْهِ وَأَعَادَ الرَّاحِلَةَ إِلَى الطَّرِيقِ ، وَقَالَ : رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَسَمِعَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَصَنَعَ مِثْلَ هَذَا "(رواه أبو داود، رقم 4924 ، وصححه الألباني في تحريم آلات الطرب، ص 116)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
“Ibnu Umar mendengar suara seruling penggembala, maka beliau memasukkan jemarinya di telinganya dan mengalihkan kendaraannya ke jalan lain. Sementara itu beliau berkata, “Wahai Nafi’ apakah anda (masih) mendengarnya?” Saya jawab, “Ya.” Beliau berjalan sampai saya mengatakan, “Tidak (terdengar suara serulingnya).” Maka beliau menaruh jemarinya dan mengembalikan kendaraan di jalan semula. Dan berkata, “Saya melihat Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ketika mendengar seruling penggembala, lalu melakukan seperti ini.” (HR. Abu Dawud, no. 4924 dinyatakan shahih AlAlbany dalam kitab ‘Tahrim Alat Tharbi, hal. 116)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Syeikhul Islam rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya larangan mengarah kepada sengaja mendengarkan bukan terlintas mendengar. Oleh karena itu kalau seseorang lewat pada suatu kaum berbicara dengan pembicaraan yang haram. Dia tidak diharuskan menutup telinganya. Akan tetapi dia tidak dibolehkan sengaja mendengar tanpa ada keperluan. Oleh karena itu Nabi sallallahu alaihi wa sallam tidak memerintahkan Ibnu Umar menutup telinganya ketika tidak sengaja mendengar seruling penggembala. Karena dia tidak sengaja mendengarkan akan tetapi terdengar (tanpa disengaja).” (11/630).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Syeikhul islam mengatakan juga, “Dalam hadits dua anak wanita Nabi sallallahu alaihi wa sallam tidak sengaja mendengarkan hal itu. Perintah dan larangan tergantung dengan sengaja mendengarkan. Bukan sekedar mendengar saja. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Seperti dalam melihat, ia tergantung dengan niat melihat bukan sekedar melihat tanpa ada pilihan. Begitu juga mencium minyak wangi. Sesungguhnya yang dilarang bagi orang ihram adalah sengaja mencium, adapun kalau dia mencium tanpa ada niat, maka hal itu tidak apa-apa. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Begitu juga mencumbu orang yang berihram seperti lima panca indra, pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa dan menyentuh. Sesungguhnya tergantung perintah dan larangan hal itu bagi seorang hamba adalah adanya kesengajaan dan perbuatan. Kalau tanpa sengaja, maka tidak ada perintah dan larangan. Ini yang diarahkan ke hadits Ibnu Umar.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Karena di antara manusia ada yang mengatakan –jika haditsnya shahih –Nabi tidak memerintahkan Ibnu Umar menutup telinganya. Maka dijawab, “Bahwa Ibnu Umar tidak sengaja mendengarkan, cuma sekedar mendengar tanpa sengaja. Dan hal ini tidak berdosa. Sesunggunya Nabi sallallahu alaihi wa sallam menyingkir itu karena ingin lebih sempurna dan lebih baik. Maka beliau menutup telinganya agar tidak mendengarkannya. Hal ini yang terbaik, jika tidak menutup telinganya, maka hal itu tidak berdosa. Kecuali jika mendengarkannya berbahaya bagi agama kecuali dengan menutupnya.” (Majmu’ Fatawa, 11/566, 567).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Sehingga jelas hal itu, bahwa terdengar adalah apa yang sampai terdengar tanpa (keinginan) dari dirinya. Seperti musik di transportasi umum, di kapal terbang, di rumah tetangga, atau lewat di jalan, dari hp ketika menelpon di informasi atau di sebagian pabrik dan airline untuk booking. Adapun kalau (atas kehendak) darinya atau dari peralatan di bawah kendalinya, maka tidak diragukan lagi bahwa itu namanya ‘Istima’ (sengaja mendengarkan)’. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Mendengar kemungkaran yang berasal dari selain anda dan anda tidak dapat menghentikannya, tidak mengharuskan anda menutup telinga anda. Adapun kalau berasal dari anda, dan anda mampu menghentikannya, diharamkan anda sengaja mendengarkannya. Jadi, tampak perbedaan keduanya.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Ulama Lajnah Daimah ditanya, “Kami terpaksa mendengarkan nyanyian atau musik, baik di bus yang membawa kami ke (tempat) kerja setiap hari atau bus-bus atau taksi-taksi yang terkadang kami butuhkan waktu bepergian. Apa hukumnya?</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Mereka menjawab, “Kalau anda tidak mampu melarang nyanyian di bus sementara anda membutuhkan transportasi karena jauhnya perjalanan. Dan anda tidak mendapatkan sarana lainnya, maka hal itu tidak mengapa bagi anda, disertai mengingkari kemungkaran sesuai kemampuan anda. Walau sekedar dalam hati anda.” (Fatawa Lajnah Daimah, 26/241).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Mereka juga ditanya, “Apa hukum orang yang mendengarkan nyanyian di telpon yang terkadang terpaksa waktu booking di airline? Dimana –seringkali- dibjawab oleh alat rekam yang terpasang dengannya, dan diminta untuk menunggu. Kemudian mendengarkan nyanyian atau musik. Begitu juga dalam pengantar seminar kajian agama atau ilmiyah padahal kita sangat ingin belajar dari program ilmiah tersebut?</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Mereka menjawab, “Sengaja mendengarkan nyanyian tidak dibolehkan. Sementara mendengar tanpa sengaja –seperti terdengar di jalan atau telpon- kami berharap tidak mengapa.” (Fatawa LajnahDaimah, 26/238).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Oleh karena itu, siapa yang mendengar berita atau program dokumenter dan terlihat gambar wanita atau suara musik, maka dia harus menundukan pandangan dan mensilen suara musik langsung.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya,</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
“Apa hukum sengaja mendengarkan sebagian program yang bermanfaat seperti cuplikan surat kabar dan semisalnya dimana disela-selanya ada musik? Beliau menjawab, “Tidak mengapa mendengarkannya dan mengambil faedah darinya. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Disertai mematikan radio ketika mulai ada musik sampai selesai. Karena musik termasuk bagian dari alat yang melalaikan. Semoga Allah mudahkan untuk dapat meninggalkannya dan terjaga dari kejelekannya.” (Fatawa Syekh Ibnu Baz, 6/389)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Wallahu a’lam .</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-89532063865155010582016-02-07T23:46:00.000-08:002016-02-07T23:46:42.306-08:00Sekolah Tinggi Agama Islam AL- HIDAYAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-3hyFgytxdDE/VrhGP8JxmUI/AAAAAAAAJko/0xtCL_0MsEY/s1600/tumblr_na149jV7MV1s01bo7o1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-3hyFgytxdDE/VrhGP8JxmUI/AAAAAAAAJko/0xtCL_0MsEY/s320/tumblr_na149jV7MV1s01bo7o1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /> </div>
<div dir="ltr">
STAI AL-HIDAYAH </div>
<div dir="ltr">
Kampus terakreditasi kembali menerima Pendaftaran Mahasiswa Baru dan Pindahan </div>
<div dir="ltr">
T.A. 2015-2016</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<ol>
<li> Prodi Pilihan S1</li>
</ol>
<ul>
<li>
Manajemen Pend. Islam</li>
<li>
Pendidikan Agama Islam</li>
<li>
Hukum Islam</li>
<li>
Ilmu Al-Quran & Tafsir</li>
</ul>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Prodi Pilihan D3->
Perbankan Syariah</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<img alt="📝" class="CToWUd" data-goomoji="1f4dd" src="https://mail.google.com/mail/e/1f4dd" style="margin: 0 0.2ex; max-height: 24px; vertical-align: middle;" /> Pendaftaran dibuka setiap hari kerja hingga akhir Februari 2016</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<img alt="📞" class="CToWUd" data-goomoji="1f4de" src="https://mail.google.com/mail/e/1f4de" style="margin: 0 0.2ex; max-height: 24px; vertical-align: middle;" /> Contact Person</div>
<div dir="ltr">
<br />
- +62-8595-9597-666 (Syarifudin)<br />
- +62-251-862-5187 (Office)</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<img alt="🏣" class="CToWUd" data-goomoji="1f3e3" src="https://mail.google.com/mail/e/1f3e3" style="margin: 0 0.2ex; max-height: 24px; vertical-align: middle;" /> Alamat; Jl. Raya Dramaga Km. 7 Kel. Margajaya Kec. Bogor Barat Kota Bogor</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<img alt="🎓" class="CToWUd" data-goomoji="1f393" src="https://mail.google.com/mail/e/1f393" style="margin: 0 0.2ex; max-height: 24px; vertical-align: middle;" />
Dengan kurikulum berbasis Ahlisunnah wal Jama'ah, Dosen yang kompeten,
dan Nuansa belajar Islami, STAI AL-HIDAYAH berupaya mewujudkan
sarjana-sarjana yang kaffah demi terwujudnya masyarakat Islami.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
AYO SEGERA BERGABUNG DENGAN STAIA AL-HIDAYAH..^__^</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-77230466728400789782016-01-20T22:08:00.000-08:002016-01-20T22:08:07.593-08:00Apa hukum orang yang menghina seorang wanita yang memakai penutup aurat yang sesuai Syariah ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-x1JP-xcBoZ4/VqB1pWvxlfI/AAAAAAAAJkY/7T0rAxJlR6Y/s1600/tumblr_o1aemwhwkS1tdrqvuo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-x1JP-xcBoZ4/VqB1pWvxlfI/AAAAAAAAJkY/7T0rAxJlR6Y/s320/tumblr_o1aemwhwkS1tdrqvuo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Menghina Jilbab</b><br />
Pertanyaan Kedua dari Fatwa Nomor (4127):<br />
<br />
(Nomor bagian 2; Halaman 25)<br />
<br />
Pertanyaan 2:<br />
<br />
Apa hukum orang yang menghina seorang wanita yang memakai penutup aurat yang sesuai dengan ajaran Islam (jilbab), dan mengatakannya bahwa wanita tersebut adalah jin ifrit atau kemah bergerak, dan perkataan-perkataan hinaan lainnya.<br />
<br />
Jawaban 2:<br />
<br />
Orang yang menghina seorang Muslimah atau seorang Muslim karena ia berpegang teguh dengan syariat Islam, <b>maka ia dihukumi kafir</b>, baik penghinaan tersebut terhadap seorang wanita yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam maupun dalam masalah lainnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu `Anhuma, ia berkata: <br />
<br />
Ada seorang laki-laki berkata ketika perang Tabuk dalam sebuah majelis:<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
"Aku tidak melihat seperti para qurra' (para pembaca Al-Quran) ini yang paling tamak dalam mengisi perutnya, dan yang paling pendusta lisannya, serta yang paling penakut ketika berperang". </blockquote>
<br />
Lantas ada seseorang berkata: "Kamu telah berdusta bahkan kamu adalah Munafiq. Sungguh akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam".<br />
<br />
Akhirnya berita tersebut sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ayat Al-Quran turun.<br />
<br />
Kemudian Abdullah bin Umar berkata :<br />
<br />
"Aku melihatnya bergantung di boncengan unta Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, terseret di bebatuan (batu mengenai dan melukainya), dan ia berkata:<br />
<br />
<br />
<ul>
<li> "Wahai Rasulullah sesungguhnya kami sekedar bercanda dan bermain-main saja". Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (dengan firman Allah, yang maknanya): </li>
<li>"Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (65) Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. </li>
<li>Jika Kami memaafkan segolongan daripadamu (lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. </li>
<li>Beliau menjadikan hinaannya terhadap kaum Mukminin merupakan hinaan terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya.</li>
</ul>
<br />
<br />
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.<br />
<br />
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa<br />
Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Anggota<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Wakil Ketua Komite<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ketua<br />
Abdullah bin Qu'ud<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Abdullah bin Ghadyan<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Abdurrazzaq `Afifi<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Abdul Aziz bin Abdullah bin BazUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-15493006910503934692016-01-11T17:32:00.002-08:002016-01-11T17:34:14.088-08:00Haram Bergurau yang Mengandung Kekufuran atau Kefasikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-GpxHGBm1O6w/VpRXwAljYrI/AAAAAAAAJkI/2Pi9OMv50to/s1600/tumblr_o0olzpEKSt1riqb5qo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-GpxHGBm1O6w/VpRXwAljYrI/AAAAAAAAJkI/2Pi9OMv50to/s320/tumblr_o0olzpEKSt1riqb5qo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
</center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<span style="font-size: 13.3333px;">Haram Bergurau yang Mengandung Kekufuran atau Kefasikan</span></center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;">Pertanyaan Ketiga dari Fatwa Nomor (</span><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: justify;">6592</span><span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;">):</span></center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;"><br /></span></center>
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<b style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">Pertanyaan 3: Sebagian orang mengatakan suatu ucapan yang bisa sampai kepada kekufuran atau kefasikan, lantas berkata: "Sesungguhnya aku bergurau". </b><br />
<b style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><br /></b>
<b style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">Apakah gurauan semacam itu dibenarkan atau tidak?</b><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Jawaban 3: Sangat diharamkan sekali bergurau yang mengandung kekufuran atau kefasikan, Allah Ta'ala berfirman: </span></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-B1.GIF" /><span id="Emlaey" name="Emlaey" title="[ At Taubah : 65 - 66 ]"><span style="text-align: left;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="Danjikakamutanyakankepadamereka(tentangapayangmerekalakukanitu),tentulahmerekaakanmenjawab:"Sesungguhnyakamihanyalahbersendagurau..." style="color: blue; font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank"> Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"</a></span>(65)<span style="text-align: left;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="Tidakusahkamumintama%E2%80%99af,karenakamukafirsesudahberiman.JikaKamimema%E2%80%99afkansegolongandaripadakamu(lantaranmerekataubat),niscayaKami..." style="color: blue; font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank"> </a></span></span></span></span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><span id="Emlaey" name="Emlaey" title="[ At Taubah : 65 - 66 ]"><span style="text-align: left;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="Tidakusahkamumintama%E2%80%99af,karenakamukafirsesudahberiman.JikaKamimema%E2%80%99afkansegolongandaripadakamu(lantaranmerekataubat),niscayaKami..." style="color: blue; font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.</a></span></span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-B2.GIF" /> </span></span></blockquote>
<span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">Ayat 65 dan 66 surah at-Taubah.</span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Pelakunya wajib bertobat dari perbuatannya itu dan meminta ampun, niscaya Allah menerima tobatnya.</span></span><br />
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.</span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa</center>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Wakil Ketua Komite</td><td class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: center;">Ketua</td></tr>
<tr><td class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: center;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinQuud" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Qu'ud</a></span></span></td><td class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: center;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinGhadyan" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Ghadyan</a></span></span></td><td class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: center;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdurrazzaqAfifi" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdurrazzaq `Afifi</a></span></span></td><td class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: center;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdulAzizbinBaz" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz</a></span></span></td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-41666461013704731942016-01-11T17:28:00.002-08:002016-01-11T17:28:34.201-08:00Nasehat untuk Para Pemuda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4JyUduCqBO8/VpRWiYSWoMI/AAAAAAAAJj8/rn11dyLTqjQ/s1600/tumblr_o0p5jpeSpG1riqb5qo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-4JyUduCqBO8/VpRWiYSWoMI/AAAAAAAAJj8/rn11dyLTqjQ/s320/tumblr_o0p5jpeSpG1riqb5qo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<br /></center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
Nasehat untuk Para Pemuda</center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;">Pertanyaan Ketujuh dari Fatwa Nomor (</span><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt; text-align: justify;">8973</span><span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;">):</span></center>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
<span style="font-size: 13.3333px; text-align: justify;"><br /></span></center>
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<b style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">Pertanyaan 7: Bagaimana seharusnya sikap pemuda untuk Islam? Apa nasehat Anda kepada pemuda pada fase terberat dalam hidupnya?</b><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Jawaban: Wajib bagi setiap Muslim untuk berpegang teguh kepada agama Allah serta mengikuti Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. </span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Hendaknya mereka mengajak kepada jalan Allah dan tidak fanatik buta terhadap pendapatnya jika kebenaran tampak pada orang lain. Dan seharusnya ia mengikuti kebenaran di mana pun ia berada, sebab kebenaran lebih berhak untuk diikuti. </span></span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"><br /></span></span>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Ringkasnya, jadikanlah Rasulullah teladan dalam perbuatan, akhlak dan karakter serta dalam dakwah, berdasarkan firman Allah Ta'ala:</span></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify"> <img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-B1.GIF" /><span id="Emlaey" name="Emlaey" title="[ Al Ahzab : 21 ]"><span style="text-align: left;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="Sesungguhnyatelahadapada(diri)Rasulullahitusuriteladanyangbaikbagimu(yaitu)bagiorangyangmengharap(rahmat)Allahdan(kedatangan)..." style="color: blue; font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank"> Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu</a></span></span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-B2.GIF" /> </span></span></blockquote>
<span style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">Al-Ahzab: 21.</span><br />
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<table id="TableHideOrDisplay" name="TableHideOrDisplay"><tbody>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
<tr><td><b><span id="openArrow" name="openArrow" style="color: green; font-family: tahoma;">(</span></b><span id="PARTID" name="PARTID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Nomor bagian 2</b></span><span id="smallquot" name="smallquot" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>; </b></span><span id="PAGEID" name="PAGEID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Halaman 219</b></span><span id="closeArrow" name="closeArrow" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>)</b></span><span id="P219"></span></td></tr>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;"><span align="justify">Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.</span></span><br />
<table style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;"><tbody>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<center style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px;">
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa</center>
<div style="background-color: #f4f4f4; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: Tahoma; font-size: 13.3333px; line-height: 25px; text-align: justify; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Wakil Ketua Komite</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Ketua</td></tr>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinQuud" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Qu'ud</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinGhadyan" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Ghadyan</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdurrazzaqAfifi" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdurrazzaq `Afifi</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdulAzizbinBaz" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz</a></span></span></td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-5329380306001237482016-01-11T17:22:00.002-08:002016-01-11T17:24:04.845-08:00Membaca Al-Quran Untuk Orang Sakit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-H_Xn2Z_pexU/VpRVK5KdKcI/AAAAAAAAJjw/HHaol9cqkkM/s1600/tumblr_nwrxizvS2u1ssus0ko1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-H_Xn2Z_pexU/VpRVK5KdKcI/AAAAAAAAJjw/HHaol9cqkkM/s320/tumblr_nwrxizvS2u1ssus0ko1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<table dir="ltr" style="background-color: #f4f4f4; color: black; font-family: verdana, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: right; width: 100%px;"><tbody>
<tr><td><br />
<br />
<table align="right" dir="ltr" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td width="100%"><div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
</td></tr>
<tr><td><table align="right" dir="ltr" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td class="ground" width="100%"><div style="text-align: center;">
<span class="NodeLeafPathStyle" style="color: #2a455e; font-family: Arial; font-size: 12pt; font-weight: bold;">Membaca Al-Quran Untuk Orang Sakit</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
<tr><td><table align="right" dir="ltr" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td width="100%"><div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
</div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
Pertanyaan Keempat dari Fatwa Nomor (<span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">4086</span>):<br />
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<b>Pertanyaan 4: Apakah boleh membaca Al-Quran untuk orang sakit dengan niat karena Allah Ta'ala atau karena bayaran?</b></div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
<b><br /></b>
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Jawaban 4: Jika maksudnya adalah meruqyah (mengobati) orang sakit dengan Al-Quran maka itu hukumnya boleh, bahkan dianjurkan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam: </span><br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><br /></span>
<blockquote class="tr_bq">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H2.GIF" style="cursor: auto;" /><a href="https://www.blogger.com/null" name="Barangsiapadiantarakaliansanggupmemberimanfaatkepadasaudaranya,makahendaknyaiamelakukannya" style="color: blue; cursor: auto;"></a><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="color: blue; font-size: 10pt;"> Barangsiapa diantara kalian sanggup memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaknya ia melakukannya</span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H1.GIF" style="cursor: auto;" /> </span></blockquote>
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Juga karena beliau dan para sahabat radhiyallahu 'anhum melakukan hal itu. </span></div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><br /></span></div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Sebaiknya ruqyah tersebut dilakukan tanpa memungut bayaran, meskipun memungut bayaran diperbolehkan karena ada dalil dari Sunnah yang membolehkan hal itu.</span></div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><br /></span></div>
<div class="HarfBody" dir="ltr" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-family: Tahoma; font-size: 10pt; line-height: 25px; text-align: justify;">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Jika maksudnya adalah menjadikan pahala meruqyah tersebut untuk orang yang sakit, maka hal itu tidak boleh dilakukan, karena tidak ada dalilnya dalam syariat. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:<table id="TableHideOrDisplay" name="TableHideOrDisplay"><tbody>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
<tr><td><b><span id="openArrow" name="openArrow" style="color: green; font-family: tahoma;">(</span></b><span id="PARTID" name="PARTID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Nomor bagian 1</b></span><span id="smallquot" name="smallquot" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>; </b></span><span id="PAGEID" name="PAGEID" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>Halaman 251</b></span><span id="closeArrow" name="closeArrow" style="color: green; font-family: tahoma;"><b>)</b></span><span id="P251"></span></td></tr>
<tr><td style="height: 10px;"></td></tr>
</tbody></table>
</span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H2.GIF" style="cursor: auto;" /><a href="https://www.blogger.com/null" name="Barangsiapamengada-adakandalamurusan(agama)kamiiniyangbukanberasaldariurusanagamakami,makaperkaraitutertolak." style="color: blue; cursor: auto;"></a><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="color: blue; font-size: 10pt;"> Barangsiapa mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal dari urusan agama kami, maka perkara itu tertolak.</span><img align="middle" border="0" src="http://alifta.net/_layouts/images/UserControl-Images/MEDIA-H1.GIF" style="cursor: auto;" /> </span></blockquote>
<span style="font-size: 10pt;">Muttafaq 'Alaih.</span><br />
<br />
<span class="HarfBody" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.</span><br />
<table><tbody>
<tr><td style="line-height: 25px; text-align: justify;"></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<center>
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa</center>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;"><tbody>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Anggota</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Wakil Ketua Komite</td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;">Ketua</td></tr>
<tr><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinQuud" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Qu'ud</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdullahbinGhadyan" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdullah bin Ghadyan</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdurrazzaqAfifi" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdurrazzaq `Afifi</a></span></span></td><td align="center" class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span class="HarfBody" id="ContentParagraph" name="ContentParagraph" style="font-size: 10pt;"><span style="color: blue;"><a class="Mofty" href="https://www.blogger.com/null" id="ContentAnchor" name="AbdulAzizbinBaz" style="font-family: tahoma; font-size: 10pt;" target="_blank">Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz</a></span></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-17181170820981040562016-01-10T17:37:00.001-08:002016-01-10T17:37:56.555-08:00Mengusap Wajah Dengan Kedua Tangan Setelah Berdoa ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://ukhtifr.files.wordpress.com/2016/01/tumblr_o0lp74xlbp1tyn3pvo1_1280.jpg?w=600" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://ukhtifr.files.wordpress.com/2016/01/tumblr_o0lp74xlbp1tyn3pvo1_1280.jpg?w=600" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Tidak Disyariatkan Mengusap Wajah Dengan Kedua Tangan Setelah Berdoa</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Apa hukum mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa, begitu juga badan dan mencium dua mata?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div id="separator" style="background-image: url("../images/separator.jpg"); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<div style="line-height: 25.6px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Tidak disyariatkan mengusap wajah setelah berdoa. Terdapat riwayat secara mutawatir dalam sunah doa Nabi sallallahu alaihih wa sallam kepada Tuhannya. Tidak terdapat riwayat yang valid bahwa beliau mengusap wajahnya setelah berdoa. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Orang yang berpendapat mengusap (wajah) berdalil dengan berbagai hadits akan tetapi –setelah diteliti ulang- tidak shahih. Satu sama lain tidak saling menguatkan.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Adapun pendapat para ulama yang melarang mengusap (wajah), di antaranya adalah:</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
A. Ahmad bin Hanbal berkata, “Tidak dikenal bahwa beliau (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) mengusap wajahnya setelah berdoa kecuali dari Hasan.” (Al-Ilal Al-Mutanahiyah, 2/840, 841).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
B. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyaha berkata, “Masalaah Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya dalam berdoa, terdapat riwayat banyak hadits yang shahih tentang hal itu. Adapun mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, maka tidak ada dari beliau kecuali satu atau dua hadits yang tidak dapat dijadikan dalil. (Majmu Fatawa, 22/519).<br style="color: black; line-height: 25.6px;" /> </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
C. Al-Izz bin Abdus Salam berkata, “Tidak mengusap wajahnya dengan kedua tangannya setelah berdoa kecuali orang yang bodoh.” (Fatawa Al-Iz bin Abdus Salam, hal. 47).</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Kalau mengusap wajah setelah berdoa tidak dibolehkan, maka orang yang berdoa lebih utama dilarang mengusap anggota badan lainnya dan juga (dilarang) mencium kedua matanya. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Bahkan para ulama menyebutkan bahwa mencium kedua ibu jari dan menempelkannya di kedua matanya termasuk bid’ah yang dilakukan tarekat sufi. Diceritakan dari mereka hadits dusta tentang hal itu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah ditanya tentang hukum mengusap wajah dengan kedua tangannya setelah berdoa. Maka beliau menjawab,</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="line-height: 25.6px;">
”Mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa yang lebih dekat itu tidak dianjurkan. Karena hadits yang ada tentang hal itu lemah. </blockquote>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Bahkan Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan, “Ia tidak dapat dijadikan hujah. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Kalau kita belum memastikan atau menduga kuat bahwa hal ini dianjurkan, maka yang lebih utama adalah meninggalkannya. Karena agama tidak ditetapkan hanya dengan sekedar persangkaan kecuali kalau persangkaan itu kuat.</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Pendapat saya terkait dengan mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdoa itu tidak sesuai sunah. Dan Nabi sallallahu alaihi wa sallam sebagaimana yang dikenal beliau berdoa di khutbah jumah untuk meminta hujan dengan mengangkat kedua tangannya. Tidak ada bahwa beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. </div>
<div style="line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Begitu juga dari berbagai hadits yang ada dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa dan mengangkat kedua tangannya tidak ada ketetapan beliau mengusap wajahnya.” (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, pertanyaan 14/781)</div>
<div style="line-height: 25.6px;">
Wallahu a’lam .</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-67365234017994428742015-10-20T18:59:00.000-07:002015-10-20T18:59:08.945-07:00Apakah Wanita Diperbolehkan Mencukur Rambut Kemaluan Wanita Lain?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-SKHWWgmkyvU/VibxYDFOG5I/AAAAAAAAJjQ/nurtfXQZwuw/s1600/tumblr_mvt9gofGNQ1rnqolfo1_540.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-SKHWWgmkyvU/VibxYDFOG5I/AAAAAAAAJjQ/nurtfXQZwuw/s320/tumblr_mvt9gofGNQ1rnqolfo1_540.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Apakah Wanita Diperbolehkan Mencukur Rambut Kemaluan Wanita Lain?</div>
<br /><div class="question">
<ul>
<li style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">Apakah diperbolehkan teman dekatku mencukur rambut sekitar kemaluan? </li>
<li><span style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">Saya sangat takut dan tidak nyaman sekali, kalau temanku yang mencukurnya, maka diantara kami ada sumpah agar tidak berbicara sedikitpun apa yang dilihatnya. </span></li>
<li><span style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">Sementara saya sangat membutuhkan untuk mencukurnya. </span></li>
<li><span style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">Saya malu berbicara dengan ibuku untuk mencukurnya!!</span></li>
</ul>
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13.3333px;" />
<div class="answer">
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;">Mencukur rambut sekitar kemaluan termasuk sunnah fitrah. </span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;">Agama telah menentukan (boleh) dibiarkan selama empat puluh hari. Asalnya setiap orang mencukur sendiri rambut kemaluannya. </span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<span style="line-height: 25.6px;">Kecuali kalau tidak mampu akan hal itu seperti lanjut usia atau sakit. Saudariku, yang anda inginkan itu termasuk perbuatan yang diharamkan. </span></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Termasuk sesuatu yang jelek. </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Wanita muslimah tidak layak melakukan hal itu kecuali dalam kondisi terpaksa. </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Sementara kondisi dia takut mencukurnya, itu tidak termasuk uzur. Karena masalah ini tidak membutuhkan keberanian. Banyak cara untuk menghilangkannya, sebagian cara itu mudah dan gampang.</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Tidak bermanfaat ketika diperbolehkan, (meskipun) teman dekat anda disumpah agar tidak memberitahukan kepada seorangpun terhadap apa yang dilihatnya. Kalau sekiranya ini diperbolehkan karena terpaksa, maka ibunya lebih layak untuk mencukur rambut di sekitar kemaluannya.</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Telah ada nash-nash yang shoheh dan jelas yang mengharamkan seorang lelaki melihat aurat lelaki lainnya. Dan wanita melihat (aurat) wanita lainnya. Dan para ulama’ telah bersepakat (ijma’) akan pengharaman hal ini.</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
( لَا يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلَا تَنْظُرُ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ ) .<br style="color: black; line-height: 25.6px;" />رواه مسلم ( 338 ) .</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
“Orang lelaki tidak diperbolehkan melihat aurat lelaki (lainnya) dan wanita tidak diperbolehkan melihat (aurat) wanita lainnya.” HR. Muslim, 338.</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Sementara lelaki dengan lelaki lainnya, maka masing-masing diperbolehkan melihat temannya yang bukan aurat. Hukum wanita dengan wanita seperti hukum lelaki dengan lelaki. “Al-Mugni, (7/80).</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Dan ini pembatas wanita dari lelaki, dan pembatas lelaki dari lelaki dan wanita dari wanita khusus terkait dengan aurat. Sebagaimana sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam: “Orang lelaki tidak diperbolehkan melihat aurat lelaki (lainnya) dan wanita tidak diperbolehkan melihat (aurat) wanita lainnya.” Sebagaimana Sabda beliau juga:</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
( احفظ عورتك إلا عن زوجتك أو ما ملكت يمينك ، قلت : فإذا كان القوم بعضهم في بعض ؟ قال : إن استطعت أن لا يرينها أحد فلا يراها ، قلت : فإذا كان أحدنا خاليا ؟ قال : فالله أحق أن يستحيى منه )</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
“Jagalah aurat anda kecuali dari istri dan (budak) yang engkau miliki. </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Saya bertanya, “Bagaimana kalau suatu kaum dengan kaum lainnya?</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Beliau menjawab, “Kalau anda bisa jangan ada seorangpun yang melihatnya. </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Saya bertanya, “Bagaimana kalau salah satu diantara kita sendirian? </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
beliau menjawab, “Maka Allah lebih berhak untuk anda malu dari-Nya.</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
( ونهى أن يفضي الرجل إلى الرجل في ثوب واحد ، والمرأة إلى المرأة في ثوب واحد )</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
“Beliau juga melarang lelaki berkumpul dengan lelaki lainnya dalam satu baju. Dan wanita dengan wanita lainnya dalam satu baju.”</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Beliau berkata terkait dengan anak-anak:</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
( مروهم بالصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر وفرِّقوا بينهم في المضاجع )</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
“Perintahkan (anak-anak) mereka untuk shalat (ketika) berumur tujuh tahun, dan pukullah ketika (meninggalkan shalat) sementara dia berumur sepuluh tahun. Dan pisahkan diantara mereka ranjangnya.”</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Maka dilarang melihat dan menyentuh aurat yang dilihatnya. Karena hal itu termasuk kejelekan dan tabu. </div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Sementara lelaki dengan wanita karena ada syahwat nikah (jima’). Ini adalah dua jenis, sementara dalam shalat termasuk jenis yang ketiga. “Majmu’ Fatawa, (22/113).</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Dan ini termasuk yang tidak ada perbedaan di dalamnya. Begitu juga lelaki (melihat) aurat wanita, dan wanita melihat aurat lelaki termasuk haram secara ijma’ (consensus para ulama’).</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Dan wanita (melihat) aurat wanita lainnya dengan cara lebih utama. Dikecualikan suami istri, masing-masing (diperbolehkan) melihat aurat pasangannya. ‘Fathul Barie, (9/338, 339).</div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<b>Kesimpulannya</b>, </div>
<br />
<ul>
<li style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><span style="line-height: 25.6px;">Anda tidak dihalalkan meminta teman dekat anda untuk mencukur rambut di sekitar kemaluan. Dan jangan anda berikan kesempatan untuk melakukan hal itu. </span></li>
<li><span style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Kalau sekiranya anda melanggarnya dan melakukan hal ini, maka anda dan dia terjatuh dalam dosa besar, dan anda tidak ada uzur dalam masalah ini. Karena mudah untuk mendapatkan cara yang gampang untuk menghilangkan rambut itu. </span></li>
<li><span style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Dengan mempergunakan alat cukur yang terkenal. Jikalau anda tidak mampu mempergunakan dengan memakai silet. </span></li>
<li><span style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Perbuatan semacam ini diperbolehkan karena terpaksa (dhorurat) karena tidak mampu bergerak, sakit, hilang ingatannya atau uzur semisal itu yang tidak memungkinkan lelaki dan wanita untuk mencukur rambut sekitar kemaluan.”</span></li>
</ul>
<br />
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">
Wallahu’alam.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-57680984362426708992015-05-22T00:27:00.001-07:002015-05-22T00:27:10.380-07:00What is Sakinah Sisters site about?<div class="article-header" style="display: table; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center; width: 750px;">
<h1 class="title entry-title" itemprop="name" style="color: #696f00; display: table-cell; font-family: Cambria; font-size: 20px; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px 40px 0px 0px; position: relative; vertical-align: middle; width: 670px;">
<br /></h1>
</div>
<div class="article-content entry-content" itemprop="articleBody" style="clear: both; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.4; margin: 10px auto 5px; outline: none; padding: 0px; text-align: justify;">
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuhu :)<br /><br />Our site is a forum strictly for sisters. :)<br /><br /><div style="margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a href="http://sakinahsisters.ning.com/" style="-webkit-transition: color 0.3s; color: #696f00; display: inline; outline: none; text-decoration: none; transition: color 0.3s;" target="_blank">Sakinah Sisters</a> </span></div>
<span style="font-size: large;"> </span><br />We have a common goal of striving together for the sake of Allah subhanahu wa ta'ala. We seek His pleasure alone. <br /><br />We come to SakinahSisters to support one another, sisters from all walks and places around the world, support one another with moral support, with seeking knowledge from correct and authentic sources upon Qur'an and Sunnah, with tips, with advice, with encouragement, with love for the sake of Allah subhanahu wa ta'ala. <br /><br />We are here to encourage one another, whether times are good or bad, Alhamdulillah. We are here for dawah purposes, motivating Muslimahs to strive harder, and showing the example of how we are to our sisters in humanity, may Allah subhanahu wa ta'ala guide them, ameen. <br /><br />We are a diverse group of sisters from young students, as young as 13 Masha Allah, to mothers and grandmothers, Alhamdulillah :)<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfg6hyuQXtJj4glzdG-ONUU_BtJPsdCzQAV847VH3XrzT0BaCNtcet3-jg5btQLyjmcTJnpH4auu9VvQcVTrh7mG6uM6UXJ7K5kjG59qN0fpoea00loR_uVrUDayuekPGOFOjyWdnA-Q/s1600/maiden+paradise.jpg" imageanchor="1" style="-webkit-transition: color 0.3s; color: #696f00; display: inline; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none; text-decoration: none; transition: color 0.3s;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfg6hyuQXtJj4glzdG-ONUU_BtJPsdCzQAV847VH3XrzT0BaCNtcet3-jg5btQLyjmcTJnpH4auu9VvQcVTrh7mG6uM6UXJ7K5kjG59qN0fpoea00loR_uVrUDayuekPGOFOjyWdnA-Q/s320/maiden+paradise.jpg" style="-webkit-border-image: url(data:image/png; border-image-repeat: stretch; border-image-slice: 9; border-image-source: url(data:image/png; border-image-width: 9px; border: 9px none; box-sizing: border-box; display: inline-block; height: auto; margin: 10px auto; max-width: 100%; padding: 8px; position: relative;" width="320" /></a></div>
<br /><br />We have a common goal of striving together for the sake of Allah subhanahu wa ta'ala. We seek His pleasure alone.<br /><br />We come to SakinahSisters to support one another, sisters from all walks and places around the world, support one another with moral support, with seeking knowledge from correct and authentic sources upon Qur'an and Sunnah, with tips, with advice, with encouragement, with love for the sake of Allah subhanahu wa ta'ala.<br /><br />We are here to encourage one another, whether times are good or bad, Alhamdulillah.<br /><br />We are here for dawah purposes, motivating Muslimahs to strive harder, and showing the example of how we are to our sisters in humanity, may Allah subhanahu wa ta'ala guide them, ameen. We are a diverse group of sisters from young students, as young as 17 Masha Allah, to mothers and grandmothers, Alhamdulillah</div>
<div class="article-footer" style="clear: both; font-family: 'Helvetica Neue Light', HelveticaNeue-Light, 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div class="publish-info" style="color: grey; margin: 0px; outline: none; padding: 5px 0px;">
Posted <abbr class="time published" itemprop="datePublished" style="border: none; color: #333333; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" title="2015-05-22T07:03:00.001Z">22nd May</abbr> by <a class="url fn" href="http://www.blogger.com/profile/14208146719701643588" itemprop="author" rel="author" style="-webkit-transition: color 0.3s; color: #696f00; outline: none; text-decoration: none; transition: color 0.3s;">“Fear Allah”</a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-27921377088751854952015-01-23T00:54:00.000-08:002015-01-23T00:54:53.851-08:00Risalah dan hidayah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-lJqWT-iJwb8/VMIMT9OGCqI/AAAAAAAAJRc/XU7P9rx8JKk/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-lJqWT-iJwb8/VMIMT9OGCqI/AAAAAAAAJRc/XU7P9rx8JKk/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Apakah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam Diciptakan Dari Cahaya?</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Saya membaca dari dua kitab bahwa Nabi Al-Musthafa adalah orang yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Allah telah menciptakannya dari cahaya dan menjadi satu-satunya sebab diciptakannya makhluk-makhluk lain. Saya tidak yakin tentang hal ini, maka saya harapkan penjelasan anda - terimakasih</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. <br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" /><div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Ada pertanyaan seperti ini yang ditujukan kepada Lajna Da'imah Lil Ifta, berikut petikannya. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tanya :"Sesungguhnya banyak orang yang meyakini bahwa segala sesuatu diciptakan dari Nur (cahaya) Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dan cahayanya diciptakan dari cahaya Allah. Mereka meriwayatkan (satu hadits): "Aku adalah cahaya Allah dan segala sesuatu berasal dari cahayaku." Mereka pun meriwayatkan hadits: "Aku adalah 'arab tanpa huruf 'ain, maksudnya Rab. Dan aku adalah ahnmad tanpa huruf mim maksudnya ahad." Apakah riwayat ini ada asalnya ? </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Jawab : Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalamtelah menerangkan tentang sifat dirinya bahwa dia adalah cahaya dari cahaya Allah. Kalau maksud perkataan itu adalah bahwa dia cahaya ayang berupa zat dari cahaya Allah, maka ini menyimpang dari Al-Quran yang menunjukan kemanusiaan beliau. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tapi apabila maksudnya bahwa dia adalah cahaya dalam arti ajaran yang dibawanya berupa wahyu menjadi sebab ditunjukinya orang-orang yang Allah kehendaki dari kalangan makhluknya, maka ini benar. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Ada fatwa dari Lajnah tentang hal itu sebagai berikut : Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam mempunyai cahaya yaitu cahaya risalah dan hidayah. Allah memberikan hidayah dengan cahaya itu oarang-orang yang dikehendaki dari kalangan hamba-hamba-Nya. Tidaklah diragukan lagi bahwa cahaya risalah dan hidayah adalah dari Allah. Allah berfirman:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Dan tidak ada dari seorang manusiapun bahwa Allah akan berbicara kepadanya, kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang hijab atau dengan mengutus seorang utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan izinnya apa-apa yang dikehendakinya. Sesungguhnya dia maha tinggi dan maha bijaksana. Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Quran) dari perintah kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah kitab (Al-Quran) itu dan apakah iman itu, akan tetapi kami jadikan dia sebagai nur (cahaya). Kami memberi petunjuk dengan cahaya itu orang-orang yang kami kehendaki dari kalangan hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu jalan Allah, yang kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Ingatlah kepada Allahlah kembali segala urusan." (Q.S. Asy-Syura : 51-53).</i></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Nur (cahaya) yang dimaksud disini bukanlah hasil usaha dari penutup para wali (Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam) sebagaimana yang diduga oleh orang-orang sesat. Adapun jasad Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam maka dia terdiri dari darah, daging, tulang dan seterusnya. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Beliau diciptakan melalui seorang bapak dan ibu. Adapun apa yang diriwayatkan bahwa yang pertama diciptakan Allah adalah nur (cahaya) Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, atau bahwa Allah mencabut sebagian dari cahaya wajahnya, dan bagian cahaya yang dicabut ini adalah Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu Allah memandang kepada cahaya itu kemudian meneteslah beberapa tetesan, lalu diciptakanlah dari setiap tetesan itu seorang nabi, atau diciptakanlah seluruh makhluk dari cahaya Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Maka riwayat ini dan yang semisalnya tidak benar dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam sedikitpun.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Dari fatwa tadi jelaslah bahwa hal tersebut merupakan keyakinan yang bathil. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Adapun apa yang diriwayatkan bahwa "aku adalah 'arab tanpa huruf 'ain," maka ini tidak ada dasar sama sekali. Demikian pula "aku ahmad tanpa huruf mim." Sifat Rububiyah dan keesaan sifat-sifat yang dikhususkan untuk Allah, tidak boleh disifatkan kepada seorangpun dari kalangan makhluk-Nya bahwa dia rab atau dia ahad secara mutlak. Maka sifat-sifat ini merupakan sifat-sifat yang dikhususkan bagi Allah dan tidak boleh disifatkan kepada para rasul, atau manusia lainnya. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
(Lajnah Da'imah lil Buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta / Fatawa Lajnah Da'imah : 1/310).</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tanya: Bolehkah dikatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi karena penciptaan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam. dan apakah arti "seandainya bukan karenamu (Muhammad) maka tidaklah diciptakan bintang-bintang." Apakah hadits ini ada asalnya? apakah shahih atau tidak ? terangkanlah hakikat hal ini kepada kami ! </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Jawab: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Langit dan bumi tidaklah diciptakan karena nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahkan mereka diciptakan sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Allah yang menciptakan tujuh langit dan menciptakan bumi seperti itu, yang perintah Allah turun antara keduanya agar kalian mengetahui bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan ilmu Allah meliputi segala sesuatu."</i></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Adapun hadits yang disebutkan tadi maka itu hadits dusta atas nama Rasul Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang tidak ada dasar kebenarannya sama sekali. Dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, para shahabatnya dan keluarganya.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
(Lajnah Da'imah lil Buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta / Fatawa Lajnah Da'imah : 1/312).</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Islam Tanya & Jawab<br />Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-54326564043363697962015-01-23T00:51:00.002-08:002015-01-23T00:51:35.293-08:00Donor Darah ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-JgS3OIuR_Sg/VMILdlRd5iI/AAAAAAAAJRU/c9m25VCUo-c/s1600/tumblr_n9ptl8WV2Z1rt3nb3o1_500.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-JgS3OIuR_Sg/VMILdlRd5iI/AAAAAAAAJRU/c9m25VCUo-c/s1600/tumblr_n9ptl8WV2Z1rt3nb3o1_500.jpg" height="218" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Hukum Donor Darah</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Apa hukumnya donor darah?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulillah, Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Ibrahim Aali Syaikh rahimahullah secara khusus menjawab pertanyaan di atas sebagai berikut:</div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Ada tiga perkara yang harus dibicarakan untuk menjawab pertanyaan di atas:</span><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<b>Pertama: </b>Siapakah orang yang menerima darah yang didonorkan itu?<br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" /><b>Kedua:</b> Siapakah orang yang mendonorkan darahnya itu?</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><b>Ketiga:</b> Instruksi siapakah yang dipegang dalam pendonoran darah itu?</span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<b>Masalah pertama</b>: Yang boleh menerima darah yang didonorkan adalah orang yang berada dalam keadaan kritis karena sakit ataupun terluka dan sangat memerlukan tambahan darah.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dasarnya adalah firman Allah Ta'ala:</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. (QS. 2:173)</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dalam ayat lain Allah berfirman:</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 5:3)</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dalam ayat lain Allah juga berfirman:</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Dan sungguh telah dijelaskan kepadamu apa-apa yang diharamkan atasmu kecuali yang terpaksa kamu memakannya."</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Bentuk pengambilan dalil dari ayat di atas bahwasanya jikalau keselamatan jiwa pasien karena sakit atau luka sangat tergantung kepada darah yang didonorkan oleh orang lain dan tidak ada zat makanan atau obat-obatan yang dapat menggantikannya untuk menyelamatkan jiwanya maka dibolehkan mendonorkan darah kepadanya. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dan hal itu dianggap sebagai pemberian zat makanan bagi si pasien bukan sebagai pemberian obat. Dan memakan makanan yang haram dalam kondisi darurat boleh hukumnya, seperti memakan bangkai bagi orang yang terpaksa memakannya.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<b>Kedua</b>: Boleh mendonorkan darah jika tidak menimbulkan bahaya dan akibat buruk terhadap si pendonor darah, berdasarkan hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam :</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Tidak boleh melakukan sesuatu yang membahayakan jiwa dan tidak boleh pula membahayakan orang lain."</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<b>Ketiga:</b> Instruksi yang dipegang dalam pendonoran darah itu adalah instruksi seorang dokter muslim. Jika tidak ada, maka kelihatannya tidak ada larangan mengikuti instruksi dokter non muslim, baik dokter itu Yahudi, Nasrani ataupun selainnya. Dengan catatan ia adalah seorang yang ahli dalam bidang kedokteran dan dipercaya banyak orang. Dasarnya adalah sebuah riwayat dalam kitab Ash-Shahih bahwasanya Rasulullah menyewa seorang lelaki dari Bani Ad-Diel sebagai khirrit sementara ia masih memeluk agama kaum kafir Quraisy. Khirrit adalah penunjuk jalan (guide) yang mahir dan mengenal medan. (H.R Al-Bukhari No:2104)<br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" />Silakan lihat fatwa Syaikh Muhammad bin Ibrahim.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Lembaga tertinggi Majelis Ulama juga mengeluarkan fatwa berkenaan dengan masalah ini sebagai berikut:</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Pertama: Boleh hukumnya mendonorkan darah selama tidak membahayakan jiwanya dalam kondisi yang memang dibutuhkan untuk menolong kaum muslimin yang benar-benar membutuhkannya.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Kedua: Boleh hukumnya mendirikan Bank donor darah Islami untuk menerima orang-orang yang bersedia mendonorkan darahnya guna menolong kaum muslimin yang membutuhkannya. Dan hendaknya bank tersebut tidak menerima imbalan harta dari si sakit ataupun ahli waris dan walinya sebagai ganti darah yang di donorkan. Dan tidak dibolehkan menjadikan hal itu sebagai lahan bisnis untuk mencari keuntungan, karena hal itu berkaitan dengan kemaslahatan umum kaum muslimin.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Buku Al-Idhthirar Ilal Ath'imah Wal Adwiyah Al-Muharramah karangan Ath-Thariiqi hal 169.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-49077557084103915592015-01-23T00:49:00.000-08:002015-01-23T00:49:06.628-08:00Operasi Kecantikan ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-N7rIvDjfonY/VMIK7DEdsXI/AAAAAAAAJRM/30f07YnsEcw/s1600/tumblr_mgcnsyEGtq1rt3nb3o1_400.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-N7rIvDjfonY/VMIK7DEdsXI/AAAAAAAAJRM/30f07YnsEcw/s1600/tumblr_mgcnsyEGtq1rt3nb3o1_400.png" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Hukum Melakukan Operasi Kecantikan (Operasi Plastik Dan Sejenisnya)</div>
<div id="available-trans" style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; margin: -5px 5px 10px;">
<br /></div>
<div id="available-trans" style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; margin: -5px 5px 10px;">
</div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Apabila tubuh seorang wanita berubah drastis akibat kehamilan sehingga ia malu dilihat oleh sang suami dalam keadaan demikian, apakah ia boleh melakukan operasi kecantikan?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Alhamdulillah, pertanyaan Anda -saudariku yang mulia- seputar hukum melakukan operasi kecantikan (operasi plastik dan sejenisnya), simaklah dengan seksama intisari masalah tersebut sebagai berikut:</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Para ahli medis mendefinisikan operasi kecantikan sebagai operasi yang dilakukan untuk mempercantik bentuk dan rupa bagian-bagian tubuh lahiriyah seseorang. Kadang kala dilakukan atas kemauan yang bersangkutan sendiri, dan kadang kala karena darurat (terpaksa).</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Operasi kecantikan yang dilakukan karena darurat atau semi darurat adalah operasi yang terpaksa dilakukan, seperti menghilangkan cacat, menambah atau mengurangi organ tubuh tertentu yang rusak dan jelek. Melihat pengaruh dan hasilnya, operasi tersebut sekaligus memperindah bentuk dan rupa tubuh.</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Cacat ada dua jenis:</span><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
</div>
<span style="color: #2e5092;">Cacat yang merupakan pembawaan dari lahir. </span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Cacat yang timbul akibat sakit yang diderita.</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Cacat pembawaan dari lahir misalnya, </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
bibir sumbing, </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
bentuk jari-jemari yang bengkok dan lain-lain. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Cacat akibat sakit misalnya </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
cacat yang timbul akibat penyakit kusta (lepra),</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
akibat kecelakaan dan luka bakar serta lain sebagainya. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Sudah barang tentu cacat tersebut sangat mengganggu penderita secara fisik maupun psikis. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dalam kondisi demikian syariat membolehkan si penderita menghilangkan cacat, memperbaiki atau mengurangi gangguan akibat cacat tersebut melalui operasi. Sebab cacat tersebut mengganggu si penderita secara fisik maupun psikis sehingga ia boleh mengambil dispensasi melakukan operasi. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dan juga karena hal itu sangat dibutuhkan si penderita. Kebutuhan mendesak kadang kala termasuk darurat sebagai salah satu alasan keluarnya dispensasi hukum. Setiap operasi yang tergolong sebagai operasi kecantikan yang memang dibutuhkan guna menghilangkan gangguan, hukumnya boleh dilakukan dan tidak termasuk merubah ciptaan Allah.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Dibawah ini kami akan membawakan penjelasan Imam An-Nawawi untuk membedakan antara operasi kecantikan yang dibolehkan dan yang diharamkan:</span><br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" /><span style="color: #2e5092;">Dalam menjelaskan hadits Rasulullah yang berbunyi:</span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditatokan, yang mencukur (menipiskan) alis dan yang meminta dicukur, yang mengikir gigi supaya kelihatan cantik dan merubah ciptaan Allah." (H.R Muslim No:3966.)</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;"><br /></i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Imam An-Nawawi menjelaskan sebagai berikut:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />"Al-Wasyimah" adalah wanita yang mentato. Yaitu melukis punggung telapak tangan, pergelangan tangan, bibir atau anggota tubuh lainnya dengan jarum atau sejenisnya hingga mengeluarkan darah lalu dibubuhi dengan tinta untuk diwarnai. </span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Perbuatan tersebut haram hukumnya bagi yang mentato ataupun yang minta ditatokan. Sementara an-naamishah adalah wanita yang menghilangkan atau mencukur bulu wajah. Adapun al-mutanammishah adalah wanita yang meminta dicukurkan. </span></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Perbuatan ini juga haram hukumnya, kecuali jika tumbuh jenggot atau kumis pada wajah wanita tersebut, dalam kasus ini ia boleh mencukurnya. Sementara al-mutafallijat adalah wanita yang menjarangkan giginya, biasa dilakukan oleh wanita-wanita tua atau dewasa supaya kelihatan muda dan lebih indah. Karena jarak renggang antara gigi-gigi tersebut biasa terdapat pada gadis-gadis kecil. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Apabila seorang wanita sudah beranjak tua giginya akan membesar, sehingga ia menggunakan kikir untuk mengecilkan bentuk giginya supaya lebih indah dan agar kelihatan masih muda.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Perbuatan tersebut jelas haram hukumnya baik yang mengikir ataupun yang dikikirkan giginya berdasarkan hadits tersebut di atas. Dan tindakan itu juga termasuk merubah ciptaan Allah, pemalsuan dan penipuan. Adapun sabda nabi: "Yang mengikir giginya supaya kelihatan cantik" maknanya adalah yang melakukan hal itu untuk mempercantik diri. Sabda nabi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa yang diharamkan adalah yang meminta hal itu dilakukan atas dirinya dengan tujuan untuk mempercantik diri. </span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Adapun bila hal itu perlu dilakukan untuk tujuan pengobatan atau karena cacat pada gigi atau sejenisnya maka hal itu dibolehkan, wallahu a'lam. (Syarh Shahih Muslim karangan Imam An-Nawawi XIII/107).</span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Suatu permasalahan yang perlu disinggung di sini ialah para ahli medis operasi kecantikan tersebut biasanya tidak membedakan antara kebutuhan yang menimbulkan bahaya dengan kebutuhan yang tidak menimbulkan bahaya. Yang menjadi interest mereka hanyalah mencari keuntungan materi, dan memberi kepuasan kepada pasien dan pengikut hawa nafsu, materialis dan penyeru kebebasan. </span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Mereka beranggapan setiap orang bebas melakukan apa saja terhadap tubuhnya sendiri. Ini jelas sebuah penyimpangan. Karena pada hakikatnya jasad ini adalah milik Allah, Dia-lah yang menetapkan ketentuan-ketentuan berkenaan dengannya sekehendak-Nya. Allah telah menjelaskan kepada kita metoda-metoda yang telah diikrarkan Iblis untuk menyesatkan bani Adam, di antaranya adalah firman Allah:</span></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Dan aku akan suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merobahnya." (Q:S 4:119)</i></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Ada beberapa pelaksanaan operasi kecantikan yang diharamkan karena tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dispensasi syar'i yang disepakati dan karena termasuk mempermainkan ciptaan Allah serta hanya bertujuan mencari keindahan dan kecantikan semata, misalnya memperindah payu dara dengan mengecilkan atau membesarkannya atau operasi untuk menghilangkan kesan ketuaan, misalnya mengeritingkan rambut atau sejenisnya. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dalam hal ini syariat tidak membolehkannya. Karena tidak ada kebutuhan yang darurat untuk melakukan hal itu. Hal itu dilakukan semata-mata untuk merobah dan mempermainkan ciptaan Allah sesuai dengan hawa nafsu dan syahwat manusia. Hal itu jelas haram dan terlaknat pelakunya. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Dan juga karena termasuk dalam dua perkara yang disebutkan dalam hadits di atas, yaitu hanya ingin mempercantik diri dan merubah ciptaan Allah. Ditambah lagi operasi kecantikan semacam itu banyak mengandung unsur penipuan dan pemalsuan. </div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Demikian pula injeksi dengan zat-zat yang diambil secara haram dari janin yang gugur, yang mana perbuatan tersebut merupakan kejahatan serius, dan efek samping serta mudharat lainnya yang timbul akibat operasi kecantikan sebagaimana dijelaskan oleh pakar-pakar kedokteran.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
(Silakan baca buku Ahkamul Jirahah karangan Dr.Muhammad Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqiithi).</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Berdasarkan uraian di atas -saudariku penanya yang terhormat- dapat kita simpulkan: Apabila cacat atau kekurangan yang ada pada diri saudari termasuk kategori darurat (seperti karena kecelakaan dan sakit) yang menyulitkan diri saudari atau menyebabkan suami menjauhkan diri misalnya, bukan dilakukan untuk mempercantik diri dan hanya untuk menghilangkan kecacatan semata dan untuk menghilangkan atau menekan kesulitan, maka operasi kecantikan tersebut boleh saudari lakukan inysa Allah, <i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">Wallahu a'lam.</i></div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Islam Tanya & Jawab<br />Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-50715925869061410932015-01-23T00:41:00.000-08:002015-01-23T00:41:00.374-08:00Gangguan jin dan sihir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-oXlQE-TsUAs/VMIJD22t1eI/AAAAAAAAJRE/3BZ9mLaF3lQ/s1600/tumblr_nhbwl9wFLd1rt3nb3o1_r1_500.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-oXlQE-TsUAs/VMIJD22t1eI/AAAAAAAAJRE/3BZ9mLaF3lQ/s1600/tumblr_nhbwl9wFLd1rt3nb3o1_r1_500.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Sentuhan Syetan Dan Sihir</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Setelah pulang dari pengembaraannya, saudara saya mulai berbicara yang aneh-aneh. Dia mulai dengan berbicara tentang beberapa ramalan dan tidak berbicara dengan seorangpun. Dia telah tinggal di luar kota selama dua tahun. </div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Hingga suatu saat dia berani meludahi ibunya. Kemudian kami meyakini bahwa dia sakit jiwa, lalu kami membawanya ke dokter tapi tidak ada perubahan sedikitpun. Kami menduga bahwa dia telah diganggu oleh jin atau sihir. Bagaimanakah cara kita mengetahui hal itu dan bagaimana solusinya? Ibunya sampai sakit karena hal ini.</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Alhamdulillah, segala puji bagi Allah.</span><br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" /><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Adapun perbedaan antara gangguan jin dan sihir maka beberapa orang yang sudah berpengalaman dalam hal ini menerangkan bahwa di antara tanda-tanda orang yang diganggu jin adalah sebagai berikut:</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<span style="color: #2e5092;">Berpaling dan sangat menghindar dari mendengar adzan atau bacaan Quran. Pingsan, kejang,atau kesurupan dan jatuh ketika dibacakan Quran. Sering mimpi yang menakutkan. Suka menyendiri, menyepi dan berperilaku aneh. Kadang-kadang syetan yang masuk kepadanya berbicara ketika dibacakan Quran. Gila, sebagaimana firman Allah:</span><blockquote style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Orang-orang yang memakan riba mereka tidak bisa berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang dipukul oleh syetan karena gila."</i></div>
</blockquote>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Adapun sihir, di antara tanda-tandanya adalah:</div>
<span style="color: #2e5092;">Orang yang terkena sihir membenci isterinya atau wanita yang tersihir membenci suaminya sebagaimana firman Allah:</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Lalu mereka mempelajari dari Harut dan Marut ilmu sihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan isterinya."</i></div>
<span style="color: #2e5092;"><div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
Berbeda keadaan dirinya antara di luar rumah dengan di dalam rumah dengan perbedaan yang mencolok. Maka dia akan sangat rindu kepada isterinya dan rumahnya ketika dia berada di luar rumah, tetapi ketika dia masuk diapun membenci keluarganya dengan kebencian yang sangat. Tidak mampu menggauli isterinya. Bagi wanita hamil selalu mengalami keguguran terus menerus. Perubahan yang tiba-tiba dari perilakunya tanpa sebab yang jelas. </span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Tidak punya selera makan sama sekali. Sering berkhayal bahwa dia sedang mengerjakan sesuatu padahal dia tidak mengerjakannya. Taat secara membabi buta dan cinta secara tiba-tiba serta berlebih-lebihan dalam bersikap kepada orang tertentu.</span></div>
<div class="answer" style="font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span><div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Inilah... Namun ada hal yang harus kita perhatikan bahwa tanda-tanda yang disebutkan di atas tadi tidaklah berarti bahwa bila sebagian diantaranya terjadi pada diri seseorang lalu dianggap dia terkena sihir atau jin. Kadang-kadang hal itu terjadi karena sebab fisik atau kejiwaan yang lain.</div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Pengobatan: <br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" />Tawakal kepada Allah dan benar-benar bersandar kepada-Nya. Diruqyah (dibacakan Al Quran kepadanya) dan berlindung kepada Allah dengan cara yang disyariatkan. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br style="line-height: 25.6000003814697px;" />Surat yang terpenting yang harus dibacakan adalah Al Falaq dengan An Nas yang dipakai untuk mengobati Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan tidak ada minta perlindungan yang sebanding dengan dua surat tadi. Lalu ditambahkan surat Al Ikhlas. Dan surat Al Fatihah merupakan ruqyah yang ampuh sebagaimana ditetapkan dalam hadis sahih. </span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Di dalam mengobati sihir boleh juga mengambil tujuh helai daun bidara yang hijau, lalu ditumbuk dan di simpan di sebuah bejana lalu dituangkan air ke dalamnya secukupnya untuk mandi lalu dibacakan ayat kursi, surat Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq An Nas, dan ayat-ayat sihir yang ada dalam surat Al Baqarah ayat 102, Al A'raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82, dan surat Thaha ayat 65-69, kemudian sebagian airnya diminum dan sisanya dipakai mandi seperti yang pernah dicoba oleh beberapa orang ulama salaf dan hal ini ternyata bermanfaat </span><br style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;" /><span style="color: #2e5092;">Mengeluarkan alat sihir dan merusakkannya sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ketika beliau disihir oleh Lubaid Bin Al A'sham seorang Yahudi.</span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<span style="color: #2e5092;">Menggunakan obat-obat yang dibolehkan, seperti memakan tujuh buah kurma yang berkualitas (dari kurma Madinah) sebelum sarapan, kalau tidak ada, maka boleh memakan kurma apa saja yang didapat dengan izin Allah akan bermanfaat. Berbekam. Doa.</span></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="color: #2e5092; line-height: 25.6000003814697px;">
Kita mohon kepada Allah semoga Dia menyembuhkan saudara Anda dan melepaskan penderitaannya serta penderitaan Anda karena Dialah Yang Maha Penyembuh yang tidak ada Penyembuh selain Dia.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Islam Tanya & Jawab<br />Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-24762014957228357872015-01-23T00:34:00.000-08:002015-01-23T00:34:41.969-08:00Hukum Memandang Wanita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-anY81IrKOJg/VMIHlx2r2-I/AAAAAAAAJQ8/SdRAbKgNbPA/s1600/tumblr_mgyseymjHh1rt3nb3o1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-anY81IrKOJg/VMIHlx2r2-I/AAAAAAAAJQ8/SdRAbKgNbPA/s1600/tumblr_mgyseymjHh1rt3nb3o1_500.jpg" height="275" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
MEMANDANG WANITA YANG BERSOLEK TANPA SENGAJA KARENA BANYAKNYA, APAKAH BERDOSA?</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Saya seorang muslim. Saya sudah berusah sekuat tenaga agar menjalankan ajaran Islam. Pertanyaanku adalah; Apa hukum seorang muslim melihat aurat wanita secara tidak sengaja?</div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Apakah dianggap berdosa seorang laki-laki muslim melihat seorang gadis atau wanita yang tidak memakai pakaian hijab saat dia sedang berangkat ke toko atau jalan atau tempat apa saja? </div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Saya tidak berusaha untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak sopan, tapi saya berusaha untuk menundukkan pandangan dan tidak melihat seorang gadis pun. Akan tetapi, terus terang, saya tidak mampu bersikap melakukan hal itu. Saya merasa kecewa ketika saya melakukan sebuah dosa yang buruk?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" /><div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" /><div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulilla</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Hendaknya anda mengetahui bahwa selama anda telah berusaha untuk tidak melihat wanita semampu anda, namun tanpa sengaja mata anda memandang wanita, apakah karena banyaknya wanita yang bersolek di tempat-tempat umum sehingga pandangan umumnya akan jatuh pada mereka, atau tiba-tiba mata anda memandang ke arah mereka karena suatu sebab, lalu anda berusaha untuk menundukkan pandangan setelah anda berusah menghindar dan bersungguh-sungguh untuk tidak melihat perkara haram, maka jika demikian halnya, tidak ada akibat apa-apa bagi anda insya Allah. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Berdasarkan riwayat Jarir bin Abdullah, dia berkata,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang pandangan tiba-tiba? Beliau memerintahkan aku untuk mengalihkan pandanganku." (HR. Muslim, no. 2159)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
An-Nawawi rahimahullah berkata,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Makna 'Pandangan tiba-tiba' maksudnya adalah memandang wanita non mahram tanpa sengaja. Maka tidak ada dosa padanya pada pandangan pertama. Namun dia wajib mengalihkan pandangannya seketika itu juga. Jika dia alihkan pandangannya ketika itu, tidak ada dosa baginya. Namun jika dia lanjutkan pandangannya, maka dia berdosa berdasarkan hadits ini. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan mengalihkan pandangannya. Berdasarkan firman Allah Ta'ala,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Katakanlah kepada orang-orang beriman, hendaknya mereka menundukkan pandangannya." (Syarah Muslim, 14/139)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Wahai Ali, jangan ikuti pandangan (pertama) dengan pandangan berikutnya. Bagimu yang pertama, namun (pandangan) berikutnya sudah bukan hakmu lagi." (HR. Tirmizi, no. 2701. Dihasankan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 7953)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Al-Khattabi rahimahullah berkata;</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Pandangan pertama adalah hak dia, tidak berdosa, jika terjadi tiba-tiba tanpa disengaja. Namun dia tidak boleh mengulang pandangan berikutnya. Dia tida boleh memandangnya dari awal dengan sengaja atau mengulangi pandangannya." (Ma'alim Sunan, 3/222)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Maka, kami nasehatkan kepada anda wahai saudaraku yang budiman, berupayalah menundukkan pandangan semampu anda. Mintalah pertolongan kepada Allah dari semua itu. Cara yang paling efektif untuk membantu anda menundukkan pandangan adalah dengan menikah. Sebagaimana diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Lihat jawaban soal no. <a href="http://islamqa.info/id/85622" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">85622</a>, <a href="http://islamqa.info/id/20229" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">20229</a> dan <a href="http://islamqa.info/id/138582" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">138582</a>.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Kami mohon kepada Allah semoga anda mendapat taufiq-Nya untuk menunaikan kebaikan, dijauhkan dari fitnah, yang tampak atau tersembunyi.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-55912250876776668252015-01-22T23:21:00.001-08:002015-01-22T23:21:26.209-08:00Jumlah Shahabat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-M9kbedXWYYg/VMH2XLj5NlI/AAAAAAAAJQw/fyTB4KiTrAg/s1600/tumblr_nfwbete2j41rt3nb3o1_r1_500.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-M9kbedXWYYg/VMH2XLj5NlI/AAAAAAAAJQw/fyTB4KiTrAg/s1600/tumblr_nfwbete2j41rt3nb3o1_r1_500.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Jumlah Shahabat</div>
<div id="available-trans" style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; margin: -5px 5px 10px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Berapa Jumlah Shahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulillah..</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tidak mungkin memastikan ketentuan jumlah para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, karena mereka berpencar di seluruh penjuru negara, desa-desa dan pelosok (gurun-gurun), karena tidak ada di zaman Nabi Shallallahu AlaihiWasallam buku besar atau dokumen yang menuliskan nama-nama sahabat yang masuk Islam dan siapa sahabat yang dilahirkan dalam kondisi Islam. Sebagaimana perkataan Ka’ab bin Malik Radliyallahu Anhu yang disampaikan pada saat kejadian pembangkangannya dalam perang Tabuk : </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
“Dan kaum Muslimin yang saat itu Beserta Rasulullah amatlah banyak, yang tidak mungkin menghimpun mereka buku besar atau dokumen” . Hadits Riwayat Al Bukhari (4418) dan Imam Muslim (2769), dan Al Hafidh Abu Zar’ah ( beliau adalah Guru dari Imam Muslim ) menyatakan bahwa jumlah sahabat adalah seratus empat belas ribu ( 114.000 ). Diriwayatkan oleh Al Khuthaib Al Baghdadi dalam kitabnya “ Al Jami’ ”(2/293). </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
As Safaarini Rahimahullah berkata dalam kitabnya “ Ghidzaul Albab ” yang intinya : Abu Zar’ah Ar Raazi menyebutkan bahwa Sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mereka berjumlah lebih dari seratus ribu (100.000), dan diriwayatkan pula bahwasannya jumlah mereka mencapai seratus dua puluh empat ribu (124.000) dan yang menyatakan dengan jumlah sekian ini adalah Jalaluddin As Suyuthi Rahimahullah dalam kitab Al Khoshois Al Kubra. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Dan jumlah ini ( baik yang seratus empat belas ribu atau seratus dua puluh empat ribu ) tidaklah jauh dari Akurasi, karena sesungguhnya fenomena sunnah menunjukkan bahwa para sahabat Radliyallahu Anhum jumlah mereka mendekati angka ini. Dan pada peristiwa perang Tabuk yang terjadi pada bulan Rajab tahun kesembilan hijriyah atau kira-kira selang dua tahun kurang dua bulan sebelum Wafatnya Nabi shallallahu alaihi Wasallam. Bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam keluar dalam perang tersebut bersama rombongan para Sahabat yang jumlah mereka adalah tiga puluh ribu pasukan tempur dan sepuluh ribu pasukan berkuda, dan tidak ada seorang pun yang mampu berjihad membangkang dan menyalahi perintah dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dalam perang Tabuk ini melainkan Ka’ab bin Malik dan dua orang sahabatnya. Zaadul Ma’aad ( 3/526-529 ). </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Dan apabila digabung jumlah mereka yang ikut serta berperang pada peristiwa perang Tabuk dengan jumlah para wanita, anak-anak, orang-orang tua, penduduk badui dan mereka yang tinggal amat jauh dari Madinah [ seperti yang tinggal di Makkah dan Thoif ] yang mereka tidak ikut serta dalam perang Tabuk, maka jumlah para sahabat tidak selisih jauh dari seratus ribu dan Jabir bin Abdillah Radliyallahu Anhuma mendiskripsikan akan banyaknya jumlah sahabat dari Madinah yang menunaikan ibadah Haji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada Haji Wada’, dia berkata : ( Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam shalat di masjid, kemudian beliau menaiki sekedup yang berada di atas punggung Unta, sehingga ketika unta beliau itu telah berdiri seimbang di atas padang pasir aku melihat sejauh jangkauan penglihatanku di mana orang-orang yang berada di depan beliau baik yang menunggangi kendaraan maupun yang berjalan kaki amatlah banyak, di sebelah kanan beliau juga sebanyak itu, di sebelah kiri beliau juga sebanyak itu dan di belakang beliau juga sebanyak itu) Hadits Riwayat Muslim ( 1218 ). </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Dan mereka yang keluar bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah penduduk Madinah dan sekitarnya dan ikut pula bergabung dengan mereka manusia yang banyak sekali di tengah perjalanan, banyak juga dari penduduk Makkah dan sekitarnya. Dan As Sahowi menukil dari ungkapan Abu Zar’ah bahwasannya mereka para Sahabat berjumlah seratus empat belas ribu, dan dipilihlah pendapat ini setelah ulama’ menyebutkan pendapat yang lain dari jumlah sahabat. Lihat pula kitab : “ Fathul Mughits ” (4/49-54). </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Semoga Allah memberikan keridhoan-Nya kepada semua Sahabat, dan menjadikan kita termasuk dari pengikut-pengikut mereka yang baik.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Wallahu A’lam.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-39542781853884905342015-01-18T19:05:00.000-08:002015-01-18T19:05:18.919-08:00Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan ciptaan-Nya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-jOY9-qgcFUI/VLx0X1vUzMI/AAAAAAAAJQg/IKkdTyzjUsM/s1600/tumblr_nbo9l8qUac1qapk2qo1_400.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-jOY9-qgcFUI/VLx0X1vUzMI/AAAAAAAAJQg/IKkdTyzjUsM/s1600/tumblr_nbo9l8qUac1qapk2qo1_400.jpg" height="320" width="242" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Bolehkan Kita Memohon Kepada Allah Untuk Merubah Takdir-Nya?</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
"Ya Allah, aku tidak memohon kepada-Mu untuk mengubah takdir-Mu, namun aku hanya memohon agar engkau bersikap lembut kepadaku." Demikian doa yang sering diucapkan sebagian orang. Sejauh mana keabsahan dari doa tersebut?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Al-Hamdulilllah. Doa itu seringkali diucapkan orang. Namun itu doa yang sama sekali tidak pantas. Karena Allah hanya menyariatkan kepada kita untuk memohon kepada Allah merubah ketetapan-Nya, bila mengandung keburukan. Oleh sebab itu Imam Al-Bukhari menulis satu bab dalam Shahihnya, bab: Orang yang meminta perlindungan kepada Allah dari kecelakaan, dari takdir yang buruk; dan firman Allah:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<i style="color: black; line-height: 25.6000003814697px;">"Katakanlah: aku berlindung kepada Allah dari kejahatan ciptaan-Nya.." </i>(Al-Falaq : 1-2).</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Kemudian beliau menyitir sabda Nabi Shallalallahu 'alaihi wa sallam: "Mohonlah perlindungan kepada Allah dari bencana yang berat, dari kecelakaan, dari takdir yang buruk." Kitabul Qadar VII : 215)</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Dari buku Al-Iman Bil Qadha wal Qadhar oleh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd hal. 47</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-35329952700884320662015-01-16T18:01:00.001-08:002015-01-16T18:01:24.674-08:00Apakah Ada Batasan Umur Seorang Wanita Tidak Memerlukan Mahram<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_AbSlDVuOQg/VLnCX9LvNQI/AAAAAAAAJOw/4hknraF8dH0/s1600/1920525_595839760508731_1309154480_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-_AbSlDVuOQg/VLnCX9LvNQI/AAAAAAAAJOw/4hknraF8dH0/s1600/1920525_595839760508731_1309154480_n.jpg" height="320" width="222" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
Apakah Ada Batasan Umur Seorang Wanita Tidak Memerlukan Mahram</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Saya telah berumur 38 tahun. Pengajar dan belum menikah. Ayah telah meninggal dunia. Sehingga saya menanggung ibu saya untuk keperluan tertentu dalam nafkah rumah. Saya ingin berhaji, dan mengajukan kemudian saya mendapatkan undian. </div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Akan tetapi saya membutuhkan mahram. Saudaraku mahram tidak memiliki nafkah khusus untuknya, meskipun saya tahu itu merupakan kewajibanku untuk melunasinya. Akan tetapi saya sedang ada keperluan tertentu. Sehingga saya putuskan untuk menunda kewajiban (haji) sampai pada umur yang tidak membutuhkan lagi mahram. </div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Apa balasan perbuatan semacam ini? Saya mohon penjelasan karena saya sangat bingung.</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Pertama,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tidak diwajibkan haji kecuali bagi orang yang mampu berdasarkan firman Allah Ta’ala:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً (سورة آل عمران: 97)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” )Qs. Ali Imran: 97)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Termasuk mampu bagi wanita adalah mendapatkan mahram pendamping dalam safar bersamanya. Kalau tidak mendapatkan, maka tidak wajib haji baginya.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Terdapat dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 11/93: “Di antara syarat haji adalah mampu, diantara kemampuan adalah adanya mahram bagi wanita. Kalau tidak mempunyai mahram, maka tidak dibolehkan safar. Dan tidak diwajibkan haji baginya kecuali dengan ada (mahram) dan seizin (suami) untuk safar bersamanya. Allah berfirman,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً (سورة آل عمران:97)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran: 97)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Silahkan merujuk soal no. <a href="http://islamqa.info/id/316" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">316</a>, <a href="http://islamqa.info/id/5207" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">5207</a>, <a href="http://islamqa.info/id/34380" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">34380</a>.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Kedua,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tidak ada batasan umur tertentu bagi wanita yang tidak memerlukan mahram. Bahkan semua umurnya setelah balig, dia tidak dihalalkan safar kecuali bersama mahram. Tanpa ada perbedaan antara remaja maupun tua. Berdasarkan keumuman sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam "Jangan bepergian seorang wanita kecuali bersamanya seorang mahram." (HR. Bukhari dan Muslim) Terdapat penjelasan hal ini dalam jawaban soal no. <a href="http://islamqa.info/id/47029" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">47029</a> dan <a href="http://islamqa.info/id/25841" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">25841</a>.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Ketiga,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Kalau seorang wanita mendapatkan mahram, maka dia wajib memberikan nafkahnya. Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Nafkah mahram dalam haji ditanggung wanita. Hal itu telah ditegaskan oleh Ahmad, karena hal itu termasuk jalannya. Maka dibebankan kepadanya seperti kendaraan. Dari sini maka yang dianggap mampu adalah dia memiliki bekal, kendaraan dan mahram baginya.” (Al-Mughni, 3/99)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Sarkhasi mengatakan, “Jika mahram safar bersama wanita, maka biayanya dibebankan dari hartanya (wanita).” (Al-Mabsuth, 4/163)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Keempat,</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Adapun penundaan haji kerena ada keperluan untuk dinafkahi, silahkan merujuk pada soal no. <a href="http://islamqa.info/id/11534" style="color: black; line-height: 25.6000003814697px; text-decoration: none;">11534</a>.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Wallahua'lam.</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2688923766441928.post-46930718088474066102015-01-16T17:52:00.002-08:002015-01-16T17:52:37.027-08:00Haji Seorang Wanita Bersama Teman Wanita Lainnya Tanpa Mahram<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-5wi49Lq556o/VLnAVAHaL8I/AAAAAAAAJOo/UyYwh5yuSGI/s1600/149272_10152264570982674_1633091220_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-5wi49Lq556o/VLnAVAHaL8I/AAAAAAAAJOo/UyYwh5yuSGI/s1600/149272_10152264570982674_1633091220_n.jpg" height="256" width="320" /></a></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
<br /></div>
<div align="center" class="qtitle" style="color: #552c11; font-family: Tahoma; font-size: 20px; font-weight: bold; margin: 12px;">
HAJI SEORANG WANITA BERSAMA TEMAN WANITA LAINNYA TANPA MAHRAM</div>
<br /><div class="question" style="color: #fe0607; font-family: Arial; font-size: 16px;">
Seorang wanita mengatakan, "Saya tinggal di Saudi karena pekerjaanku, pada tahun lalu saya pergi haji. Bersamaku dua teman wanita lain semantara kami tidak ada mahram. Bagaimana kedudukannya?</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div id="separator" style="background-image: url(http://islamqa.info/images/separator.jpg); background-position: 50% 50%; background-repeat: no-repeat; color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px; height: 5px; width: 592px;">
</div>
<br style="color: #aeaeae; font-family: Arial; font-size: 13px;" />
<div class="answer" style="color: #2e5092; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 25.6000003814697px;">
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Alhamdulillah</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata, "Prilaku ini, yaitu melaksanakan haji tanpa mahram diharamkan. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Diharamkan berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda ketika berkhutbah:</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
لا تسافر المرأة إلا مع ذي محرم ، فقام رجل فقال : يا رسول الله ، إن امرأتي خرجت حاجة ، وإنني قد اكتُتِبتُ في غزوة كذا وكذا ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : انطلق فحج مع امرأتك " رواه البخاري (3006) ومسلم (1341) .</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
"Seorang wanita tidak boleh melakukan safar kecuali bersama mahram." Seseorang berdiri dan berkata, "Ya Rasulullah, istriku sungguh hendak melaksanakan haji, sementara aku telah ditetapkan untuk mengikuti perang ini dan itu?" Maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Berangkatlah menunaikan haji bersama istrimu." (HR. Bukhari, 3006, dan Muslim, 1341)</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Maka seorang wanita tidak dibolehkan safar tanpa mahram. Sementara mahram adalah orang yang haram dinikahi selamanya disebabkan nasab atau sebab mubah. Mahram itu disyaratkan itu balig dan berakal. Kalau anak kecil bukan sebagai mahram. Begitu juga yang tidak berakal, bukan mahram juga. Hikmah keberadaan mahram bersama wanita adalah untuk menjaga dan melindunginya. Agar tidak diganggu oleh orang-orang yang tidak takut kepada Allah dan tidak menyayangi hamba Allah.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Tidak ada perbedaan, apakah dia bersama para wanita atau tidak, apakah kondisinya sudah aman atau tidak aman. Bahkan, jika dia berangkat dengan para wanita dari rumahnya dalam kondisi sangat aman sekali, tetap tidak boleh safar tanpa adanya mahram. Hal itu karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam ketika memerintahkan seseorang melaksanakan haji dengan istrinya, beliau tidak bertanya, "Apakah dia bersama wanita lainnya, apakah dirinya telah aman atau tidak. Ketika hal itu tidak ditanyakan, menunjukkan tidak ada perbedaan. Inilah (pendapat) terkuat.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Sebagian orang pada saat sekarang mulai menggampangkan dengan memperbolehkan wanita melakukan safar dengan pesawat tanpa mahram. Hal ini tidak diragukan lagi telah menyalahi nash secara umum. Safar dengan pesawat sama dengan lainnya, kemungkinan ada ancaman.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Karena, jika seorang wanita melakukan safar dengan pesawat, ketika mahramnya mengantarkan di air port, maka dia pergi langsung masuk ke ruang tunggu. Ketika itu dia dalam kondisi sendirian tanpa mahram. Terkadang pesawat berangkat pada waktu tertentu terkadang terlambat. Bisa jadi telah berangkat pada waktu tertentu dan ada sebab yang mengharuskan kembali lagi. Atau pesawat turun di air port lain bukan di air port yang ditujunya. </div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Begitu juga turun di air port setelah waktu yang ditentukan karena sebab tertentu. Kalaupun ditakdirkan dia turun pada waktu yang telah ditentukan, maka mahram yang akan akan menjemputnya bisa jadi terlambat karena sebab tertentu. Mungkin ketiduran, macet, mobilnya rusak atau sebab lain yang telah diketahui. Kalau ditakdirkan dia hadir pada waktu yang telah ditentukan dan menjemput wanita tersebut. Bisa jadi orang yang duduk di samping wanita itu lelaki yang menipunya sehingga dia tergoda olehnya.</div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
<br /></div>
<div style="line-height: 25.6000003814697px;">
Kesimpulannya, hendaknya wanita takut kepada Allah, maka janganlah dia safar baik untuk haji atau lainnya kecuali bersama seorang mahram yang balig dan berakal. Wallahul musta’an.".</div>
</div>
<div class="source" style="color: #552e14; font-family: Arial; font-size: 14px; margin: 8px; text-align: right;">
Soal Jawab Tentang Islam</div>
Unknownnoreply@blogger.com0